10 Juli 2012

Rumit dan Sederhana adalah Estetika Kehidupan (1)

"Hidup memang terlalu rumit bagi mereka yang merumitkannya. Pun sederhana bagi mereka yang memandangnya demikian"

Rumit dan sederhana, sebuah estetika kehidupan nyata yang entah secara langsung maupun tidak langsung pasti melanda kita. Merumitkan hidup, menyederhanakannya, merumitkannya lagi, dan menyederhanakannya lagi. Begitulah seterusnya. Tergantung masing-masing pelaku kehidupan ini.

Seseorang akan merasakan betapa rumitnya hidup jika terlalu banyak pegangan, terlalu banyak tujuan, dan terlalu banyak kepentingan pastinya. Disambung dengan kadar 'lupa' yang berlebihan kepada Maha Kuasa. Belum lagi, keadaan yang memaksa untuk merumitkan hidup. Lingkungan, dan orang-orang disekitar. Terlalu banyak kerumitan jika kita memang terlalu 'rapuh' dan 'ragu' jika hanya memandang ke satu arah saja.

Seperti beberapa waktu lalu, saat mereka yang terhormat dan berwenang disana hendak 'mengurus' RUU tentang pedesaan (Anggap saja seperti ini). Mereka malah dengan pedenya akan studi banding ke luar negeri untuk melancarkan RUU itu. Entahlah, mereka memang terlalu berbelit-belit. Merumitkan urusannya. Atau mungkin ada beberapa tujuan dan kepentingan? Entahlah, hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

Mungkin karena mereka lahir di kota, besar di kota, terkenal di kota, hingga jadi wakil rakyat dari kota sehingga lupa, atau jangan-jangan tidak tahu jika Indonesia mempunyai banyak desa. Bukankah mendatangi mereka dan mengkonsultasikan kebutuhan-kebutuhan mereka, keluhan-keluhan mereka, dan segala tetek bengeknya lebih mudah dan efektif? Bedakan jika kita malah menengok desa di negara lain, belum lagi kultur yang berbeda, cara pandang yang berbeda, dan gaya hidup yang berbeda akan menjadi pembeda dan akhirnya setelah mereka pergi dan pulang hanya berkata "Mungkin karena terlalu banyak perbedaan antara Indonesia dan bla bla bla sehingga banyak yang efektif di negara mereka tetapi tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia".

Semoga saja kita bukanlah bagian dari orang-orang yang terlalu banyak kepentingan, terlalu banyak tujuan dan terlalu jauh dari Tuhan. Semoga kita juga tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang terlalu sering merumitkan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar